Kamis, 14 Mei 2015

ASAL USUL DESA SUMBERDODOL

ASAL USUL DESA SUMBERDODOL §
             Sumberdodol adalah salah satu Desa di wilayah kecamatan Panekan. Desa ini semula terdiri dari 3 dusun atau Dukuh, yakni Dukuh Blanten, Dukuh Metegal, dan Dukuh Ngablak. Tetapi sejak tahun 1930 Desa Sumberdodol bertambah satu Dukuh lagi yakni Dukuh gelang. Dahulu Dukuh gelang ini merupakan sebuah Desa kecil yang berada di sebelah selatan Desa Sumberdodol. Desa Sumberdodol sendiri di batasi oleh Desa-Desa sekelilingnya, yakni :
      Sebelah Utara                     : Desa Manjung
Sebelah Selatan                  : Desa Sidokerto, dan Desa Sumbersawit
Sebelah Timar                     : Desa Tanjungsari
Sebelah Barat                     : Desa Tapak
                  Bagaimana ceritera tentang asal usul Dukuh-Dukuh dan nama Desa Sumberdodol ini, sesepuh warga Desa Sumberdodol menuturkan sebagaimana berikut :
1. DUKUH BLANTEN
                        Yang cikal bakal Dukuh ini seorang kyai dari daerah Mataram bernama Ki ageng Yudo Kepek. Seorang kyai yang mumpuni di bidang ilmu keagamaan. Kedatangan kyai tersebut di daerah inipun untuk mengembangkan agama Islam. Ketika ki ageng Yudo kepek datang di kawasan ini, belum ada penghuninya sama sekali dan daerah ini masih berwujud hutan. Sehingga terpaksa pendatang tersebut bekerja keras babad hutan, sampai menjadi tempat pemukiman yang berpenghuni banyak. Namun nara sumber menjelaskan bahwa dirinya belum mengerti asal usul sampai  tempat ini di namakan Blanten.
2. DUKUH METEGAL
Dukuh ini dahulu di ketuai oleh seorang empu (tukang membuat keris yang sangat terkenal. Mereka berasal dari daerah Jawa Tengah. Setelah empu tersebut membenahi dan menata dengan baik lahan yang di babadnya, maka pekerjaan membuat keris yang menjadi keahliannya itu di mulai lagi. Banyak keris yang sudah di buat di daerah itu. Salah satu andalan kerisnya yang di buat di sebelah Timur gunung lawu ini dinamakan PUDAK SETEGAL. Keris ini mempunyai kekuatan gaib yang luar biasa, dan sangat bermanfaat bagi para petani. Dengan membawa keris Pudak setegalini, pohon apapun yang ditanam oleh petani dapat berhasil dengan memuaskan.
Karena kelebihan gaib keris yang di buatnya inilah maka empu tersebut menamakan daerah itu METEGAL, yakni dari kata Setegal berubah ucap menjadi Metegal. Akhirnya menjadi nama Dukuh metegal sampai sekarang ini.
3. DUKUH NGABLAK
           Dukuh ini terletak di kawasan yang sangat strategis. Berada di kawasan yang lebih tinggi daripada kawasan – kawasan yang lain. Sehingga apabila di lihat dari arah mana saja tampak jelas. Dalam bahasa Jawa katon ”Sumeblak”. Itulah sebabnya daerah ini dinamakan NGABLAK yang akhirnya menjadi nama Dukuh Ngablak sampai sekarang ini. Namun tida diketahui dengan jelas siapa yang cikal bakal Dukuh Ngablak ini.
4. DUKUH GELANG
            Dahulu di sebelah Selatan Desa Sumberdodol ini ada sebuah Desa kecil yang bernama Desa Gelang. Tetapi tidak diketahui siapa yang memimpin Desa kecil ini. Hanya beberapa orang yang menghuni Desa kecil ini. Karena letaknya terpencil menyendiri, maka oleh pemerintah penjajah belanda pada waktu itu tepatnya pada tahun 1930, Desa Gelang yang terpencil ini di gabung menjadi satu Dukuhan yang masuk wilayah kekuasaan Desa Sumberdodol. Dengan demikian yang semula bernama Desa Gelang, berubah menjadi Dukuh gelang.
            Bagaimana asal-usul nama Desa Sumberdodol itu sendiri sesepuh Desa Sumberdodol termasuk tokoh muda setempat yaki saudara suparmin (Kepala Desa Sumberdodol periode tahun 2007-2013) menuturkan bahwa asal usul Desa Sumberdodol adalah sebagai berikut ;
Salah satu dari empat Dukuhan ini yakni Dukuh Blanten memiliki tempat yang banyak mata airnya atau banyak sumber airnya, sehingga air yang keluar dari sumber-sumber tersedia sangat besar. Di dekat sumber air yang besar ini terdapat tempat untuk jualan bermacam-macam hasil bumi dan bermacam-macam kebutuhan masyarakat setempat  (Jw, ana panggonan Dodolan). Semacam pasar. Saat itu  masyarakat setempat mengkait-kaitkan atau menghubung-hubungkan keadaan daerahnya, yakni ada SUMBER yang cukup banyak dan di dekatnya ada orang-orang berjualan(jw.DODOL). Karena keadaan kawasan yang demikian itulah maka daerah itu dinamakan SUMBERDODOL. Gabungan dari kata SUMBER dan DODOL. Akhirnya menjadi nama Desa Sumberdodol sekarang ini. Tetapi pasar yang dianggap paling besar saat itu sekarang sudah tidak ada karena lahannya di bangun menjadi Balai Desa serta Kantor Desa Sumberdodol sekarang ini. dan pasar Desa tersebut dipindahkan ke tempat yang lain.
Karena keadaan Desa yang cukup air ini, para petani Desa Sumberdodol dapat mengairi sawahnya sewaktu-waktu dimana para petani tersebut memerlukannya. Sehingga dengan demikian hasil taninyapun cukup memadai sesuai dengan harapan.
Sedangkan nama-nama pimpoinan Desa Sumberdodol secara berturut-turut yang diketahui adalah :
1. Suparman     : ........ – 1990
2. Suparno       : 1990- 1998
3. Widodo       : 1998 – 2007
3. Suparmin      : 2007-sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar