SEJARAH TERJADINYA DESA SUMBERDODOL kECAMATAN PANEKAN
PROFIL DESA SUMBERDODOL
A. ASAL USUL DESA SUMBERDODOL §
Sumberdodol adalah salah satu
Desa di wilayah kecamatan Panekan. Desa ini semula terdiri dari 3 dusun
atau Dukuh, yakni Dukuh Blanten, Dukuh Metegal, dan Dukuh Ngablak.
Tetapi sejak tahun 1930 Desa Sumberdodol bertambah satu Dukuh lagi yakni
Dukuh gelang. Dahulu Dukuh gelang ini merupakan sebuah Desa kecil yang
berada di sebelah selatan Desa Sumberdodol. Desa Sumberdodol sendiri di batasi oleh Desa-Desa sekelilingnya, yakni :
Sebelah Utara : Desa Manjung
Sebelah Selatan : Desa Sidokerto, dan Desa Sumbersawit
Sebelah Timar : Desa Tanjungsari
Sebelah Barat : Desa Tapak
Bagaimana ceritera tentang asal usul
Dukuh-Dukuh dan nama Desa Sumberdodol ini, sesepuh warga Desa
Sumberdodol menuturkan sebagaimana berikut :
1. DUKUH BLANTEN
Yang cikal bakal Dukuh ini
seorang kyai dari daerah Mataram bernama Ki ageng Yudo Kepek. Seorang
kyai yang mumpuni di bidang ilmu keagamaan. Kedatangan kyai tersebut di
daerah inipun untuk mengembangkan agama Islam. Ketika ki ageng Yudo
kepek datang di kawasan ini, belum ada penghuninya sama sekali dan
daerah ini masih berwujud hutan. Sehingga terpaksa pendatang tersebut
bekerja keras babad hutan, sampai menjadi tempat pemukiman yang
berpenghuni banyak. Namun nara sumber menjelaskan bahwa dirinya belum
mengerti asal usul sampai tempat ini di namakan Blanten.
2. DUKUH METEGAL
Dukuh ini dahulu di ketuai oleh seorang empu (tukang
membuat keris yang sangat terkenal. Mereka berasal dari daerah Jawa
Tengah. Setelah empu tersebut membenahi dan menata dengan baik lahan
yang di babadnya, maka pekerjaan membuat keris yang menjadi keahliannya
itu di mulai lagi. Banyak keris yang sudah di buat di daerah itu. Salah
satu andalan kerisnya yang di buat di sebelah Timur gunung lawu ini
dinamakan PUDAK SETEGAL. Keris ini mempunyai kekuatan gaib yang luar
biasa, dan sangat bermanfaat bagi para petani. Dengan membawa keris
Pudak setegalini, pohon apapun yang ditanam oleh petani dapat berhasil
dengan memuaskan.
Karena kelebihan gaib keris yang di buatnya inilah maka
empu tersebut menamakan daerah itu METEGAL, yakni dari kata Setegal
berubah ucap menjadi Metegal. Akhirnya menjadi nama Dukuh metegal sampai
sekarang ini.
3. DUKUH NGABLAK
Dukuh ini terletak di kawasan yang sangat
strategis. Berada di kawasan yang lebih tinggi daripada kawasan –
kawasan yang lain. Sehingga apabila di lihat dari arah mana saja tampak
jelas. Dalam bahasa Jawa katon ”Sumeblak”. Itulah sebabnya daerah ini
dinamakan NGABLAK yang akhirnya menjadi nama Dukuh Ngablak sampai
sekarang ini. Namun tida diketahui dengan jelas siapa yang cikal bakal
Dukuh Ngablak ini.
4. DUKUH GELANG
Dahulu di sebelah Selatan Desa Sumberdodol
ini ada sebuah Desa kecil yang bernama Desa Gelang. Tetapi tidak
diketahui siapa yang memimpin Desa kecil ini. Hanya beberapa orang yang
menghuni Desa kecil ini. Karena letaknya terpencil menyendiri, maka oleh
pemerintah penjajah belanda pada waktu itu tepatnya pada tahun 1930,
Desa Gelang yang terpencil ini di gabung menjadi satu Dukuhan yang masuk
wilayah kekuasaan Desa Sumberdodol. Dengan demikian yang semula bernama
Desa Gelang, berubah menjadi Dukuh gelang.
Bagaimana asal-usul nama Desa Sumberdodol
itu sendiri sesepuh Desa Sumberdodol termasuk tokoh muda setempat yaki
saudara suparmin (Kepala Desa Sumberdodol periode tahun 2007-2013)
menuturkan bahwa asal usul Desa Sumberdodol adalah sebagai berikut ;
Salah satu dari empat Dukuhan ini yakni Dukuh Blanten
memiliki tempat yang banyak mata airnya atau banyak sumber airnya,
sehingga air yang keluar dari sumber-sumber tersedia sangat besar. Di
dekat sumber air yang besar ini terdapat tempat untuk jualan
bermacam-macam hasil bumi dan bermacam-macam kebutuhan masyarakat
setempat (Jw, ana panggonan Dodolan). Semacam pasar. Saat
itu masyarakat setempat mengkait-kaitkan atau menghubung-hubungkan
keadaan daerahnya, yakni ada SUMBER yang cukup banyak dan di dekatnya
ada orang-orang berjualan(jw.DODOL). Karena keadaan kawasan yang
demikian itulah maka daerah itu dinamakan SUMBERDODOL. Gabungan dari
kata SUMBER dan DODOL. Akhirnya menjadi nama Desa Sumberdodol sekarang
ini. Tetapi pasar yang dianggap paling besar saat itu sekarang sudah
tidak ada karena lahannya di bangun menjadi Balai Desa serta Kantor Desa
Sumberdodol sekarang ini. dan pasar Desa tersebut dipindahkan ke tempat
yang lain.
Karena keadaan Desa yang cukup air ini, para petani Desa
Sumberdodol dapat mengairi sawahnya sewaktu-waktu dimana para petani
tersebut memerlukannya. Sehingga dengan demikian hasil taninyapun cukup
memadai sesuai dengan harapan.
Sedangkan nama-nama pimpoinan Desa Sumberdodol secara berturut-turut yang diketahui adalah :
1. Suparman : ........ – 1990
2. Suparno : 1990- 1998
3. Widodo : 1998 – 2007
3. Suparmin : 2007-sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar