Catatan HIDAYAH
Hanya sebuah catatan kecil kehidupanku
Minggu, 17 Mei 2015
Kamis, 14 Mei 2015
Arti Logo KKN ONE CLUB
KKNTP 2015
One Club
Warna
- Hijau
melambangkan
Kesejukan, kedamaian dan ketenangan.
- Merah Melambangkan Keberanian, dan Ketegasan.
- Biru melambangkan suasana damai,
aman, tentram dan sejahtera.
- Putih melambangkan kesucian dan ketulusan untuk suatu tujuan
dan itikad.
- Kuning melambangkan
keagungan cita – cita.
- Hitam
melambangkan kekekalan / keabadian.
Komponen
- Segilima
melambangkan Rukun Islam dan Pancasila
sebagai dasar dasar dan pedoman KKNTP STAIM Magetan.
- Bintang
Sembilan melambangkan Ketuhanan Yang
Maha Esa yang berazazkan NU (Aswaja).
- Toga melambangkan Puncak tujuan dari hasil pendidikan.
- Bulan
Sabit melambangkan
cahaya keagungan dalam menggapai cita cita.
- Buku
dan Pena melambangkan
proses belajar yang berkesinambungan.
- Hati
melambangkan
kerendahan, ketulusan, kejujuran dan keikhlasan dalam mengemban tugas dan
amanah.
- Jabat
Tangan melambangkan
bentuk partisipasi dan kerjasama
dengan masyarakat untuk memadukan pelaksanaan kegiatan dan prakarsa serta
swadaya gotong royong masyarakat dalam aspek kehidupan.
- Batu
Bata melambangkan
Landasan atau pondasi yang kokoh dalam menjalankan tugas dengan action
yang nyata di masyarakat.
Arti Keseluruhan :
One Club KKNTP STAI Ma’arif Magetan merupakan kelompok/team
dari STAIM Magetan yang ditugaskan untuk membaur dan terjun langsung di
masyarakat dengan membawa visi dan misi pendidikan dengan pondasi keagamaan yang
kokoh berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, berazaskan NU (Aswaja) dengan melakukan
action yang nyata dalam berbagai kesempatan dan kegiatan, memanfaatkan waktu
untuk terus belajar dan berbagi ilmu dengan penuh ketulusan, kerendahan hati,
kejujuran dan keihklasan. Untuk menghimpun, menggerakkan dan membina kesadaran masyarakat
agar tetap mengutamakan dan menempatkan pendidikan keagamaan sebagai landasan
dan modal dasar untuk menjawab tantangan zaman.
Note ;
ادْعُ
إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
Artinya ; Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik (Q.S : An Nahl : 125)
ASAL USUL DESA SUMBERDODOL
ASAL USUL DESA SUMBERDODOL §
Sumberdodol adalah salah satu Desa di wilayah kecamatan Panekan. Desa ini semula terdiri dari 3 dusun atau Dukuh, yakni Dukuh Blanten, Dukuh Metegal, dan Dukuh Ngablak. Tetapi sejak tahun 1930 Desa Sumberdodol bertambah satu Dukuh lagi yakni Dukuh gelang. Dahulu Dukuh gelang ini merupakan sebuah Desa kecil yang berada di sebelah selatan Desa Sumberdodol. Desa Sumberdodol sendiri di batasi oleh Desa-Desa sekelilingnya, yakni :
Sebelah Utara : Desa Manjung
Sebelah Selatan : Desa Sidokerto, dan Desa Sumbersawit
Sebelah Timar : Desa Tanjungsari
Sebelah Barat : Desa Tapak
Bagaimana ceritera tentang asal usul Dukuh-Dukuh dan nama Desa Sumberdodol ini, sesepuh warga Desa Sumberdodol menuturkan sebagaimana berikut :
1. DUKUH BLANTEN
Yang cikal bakal Dukuh ini seorang kyai dari daerah Mataram bernama Ki ageng Yudo Kepek. Seorang kyai yang mumpuni di bidang ilmu keagamaan. Kedatangan kyai tersebut di daerah inipun untuk mengembangkan agama Islam. Ketika ki ageng Yudo kepek datang di kawasan ini, belum ada penghuninya sama sekali dan daerah ini masih berwujud hutan. Sehingga terpaksa pendatang tersebut bekerja keras babad hutan, sampai menjadi tempat pemukiman yang berpenghuni banyak. Namun nara sumber menjelaskan bahwa dirinya belum mengerti asal usul sampai tempat ini di namakan Blanten.
2. DUKUH METEGAL
Dukuh ini dahulu di ketuai oleh seorang empu (tukang membuat keris yang sangat terkenal. Mereka berasal dari daerah Jawa Tengah. Setelah empu tersebut membenahi dan menata dengan baik lahan yang di babadnya, maka pekerjaan membuat keris yang menjadi keahliannya itu di mulai lagi. Banyak keris yang sudah di buat di daerah itu. Salah satu andalan kerisnya yang di buat di sebelah Timur gunung lawu ini dinamakan PUDAK SETEGAL. Keris ini mempunyai kekuatan gaib yang luar biasa, dan sangat bermanfaat bagi para petani. Dengan membawa keris Pudak setegalini, pohon apapun yang ditanam oleh petani dapat berhasil dengan memuaskan.
Karena kelebihan gaib keris yang di buatnya inilah maka empu tersebut menamakan daerah itu METEGAL, yakni dari kata Setegal berubah ucap menjadi Metegal. Akhirnya menjadi nama Dukuh metegal sampai sekarang ini.
3. DUKUH NGABLAK
Dukuh ini terletak di kawasan yang sangat strategis. Berada di kawasan yang lebih tinggi daripada kawasan – kawasan yang lain. Sehingga apabila di lihat dari arah mana saja tampak jelas. Dalam bahasa Jawa katon ”Sumeblak”. Itulah sebabnya daerah ini dinamakan NGABLAK yang akhirnya menjadi nama Dukuh Ngablak sampai sekarang ini. Namun tida diketahui dengan jelas siapa yang cikal bakal Dukuh Ngablak ini.
4. DUKUH GELANG
Dahulu di sebelah Selatan Desa Sumberdodol ini ada sebuah Desa kecil yang bernama Desa Gelang. Tetapi tidak diketahui siapa yang memimpin Desa kecil ini. Hanya beberapa orang yang menghuni Desa kecil ini. Karena letaknya terpencil menyendiri, maka oleh pemerintah penjajah belanda pada waktu itu tepatnya pada tahun 1930, Desa Gelang yang terpencil ini di gabung menjadi satu Dukuhan yang masuk wilayah kekuasaan Desa Sumberdodol. Dengan demikian yang semula bernama Desa Gelang, berubah menjadi Dukuh gelang.
Bagaimana asal-usul nama Desa Sumberdodol itu sendiri sesepuh Desa Sumberdodol termasuk tokoh muda setempat yaki saudara suparmin (Kepala Desa Sumberdodol periode tahun 2007-2013) menuturkan bahwa asal usul Desa Sumberdodol adalah sebagai berikut ;
Salah satu dari empat Dukuhan ini yakni Dukuh Blanten memiliki tempat yang banyak mata airnya atau banyak sumber airnya, sehingga air yang keluar dari sumber-sumber tersedia sangat besar. Di dekat sumber air yang besar ini terdapat tempat untuk jualan bermacam-macam hasil bumi dan bermacam-macam kebutuhan masyarakat setempat (Jw, ana panggonan Dodolan). Semacam pasar. Saat itu masyarakat setempat mengkait-kaitkan atau menghubung-hubungkan keadaan daerahnya, yakni ada SUMBER yang cukup banyak dan di dekatnya ada orang-orang berjualan(jw.DODOL). Karena keadaan kawasan yang demikian itulah maka daerah itu dinamakan SUMBERDODOL. Gabungan dari kata SUMBER dan DODOL. Akhirnya menjadi nama Desa Sumberdodol sekarang ini. Tetapi pasar yang dianggap paling besar saat itu sekarang sudah tidak ada karena lahannya di bangun menjadi Balai Desa serta Kantor Desa Sumberdodol sekarang ini. dan pasar Desa tersebut dipindahkan ke tempat yang lain.
Karena keadaan Desa yang cukup air ini, para petani Desa Sumberdodol dapat mengairi sawahnya sewaktu-waktu dimana para petani tersebut memerlukannya. Sehingga dengan demikian hasil taninyapun cukup memadai sesuai dengan harapan.
Sedangkan nama-nama pimpoinan Desa Sumberdodol secara berturut-turut yang diketahui adalah :
1. Suparman : ........ – 1990
2. Suparno : 1990- 1998
3. Widodo : 1998 – 2007
3. Suparmin : 2007-sekarang
LAPORAN KKNTP STAIM MAGETAN 2015
LAPORAN
KULIAH KERJA NYATA TERPADU PARTISIPATORIS
(KKNTP)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF (STAIM) MAGETAN TAHUN 2015
Kuliah
Kerja Nyata Terpadu Partisipatoris Partisipatoris
Di
Desa Sidowayah Kec. Panekan Kab. Magetan
Oleh
NIMKO
Jurusan
Prodi
|
: HIDAYATUL ROFI’AH
: 2011.4.075.0001.5.01334
: Tarbiyah
: S-1 PAI
|
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MA’ARIF MAGETAN
TAHUN 2015
Jl. Raya Maospati – Ngawi, Desa Baluk Kec. Karangrejo Kab. Magetan
|
HALAMAN PENGESAHAN
Pada Hari ini, ………………..Tanggal, ………………..2015, kami Dosen
Pendamping Lapangan (DPL). Mengesahkan Laporan Kuliah Kerja Nyata Terpadu
Partisipatoris Partisipatoris atas nama saudara :
NAMA : HIDAYTUL
ROFI’AH
NIMKO : 2011.4.075.0001.5.01334
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : S-1 PAI
Pembimbing :
MUNIRUL IHKWAN,M.HI.
NIY : 20080037
|
DPL
|
Tanda Tangan :
............................................
|
Mengetahui
Ketua
LP3M STAIM Magetan :
DR.
H. Nur Sujak, M.Pd.I.
NIY.20010019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas
segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan KKNTP 2015 ini, Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya serta sebagai
pusat berharapnya syafaat di Yaumul Akhir.
Dalam penyusunan laporan pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata Terpadu Partisipatoris ( KKNTP ) 2015 yang telah
dilaksanakan sejak tanggal 01 April s/d 09 Mei 2015 di Desa Sidowayah Kecamatan
Panekan Kabupaten Magetan dapat berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Semua
ini tak lepas
dari bantuan,
bimbingan dan motivasi serta bantuan
dari berbagai fihak hingga terlaksananya
Kuliah Kerja Nyata Terpadu Partisipatoris (KKNTP ) ini dan juga selesainya
penyusunan laporan ini. Oleh
karenanya pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi - tingginya
dengan menghaturkan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak DR. H. Sulhan Hamid Abdul Ghani, M.Pd, selaku ketua
STAI Ma’arif Magetan.
2. Bapak DR. Muttakin M.Ag, selaku pembantu ketua III bidang
kemahasiswaan yang dengan ikhlas membantu pelaksanaan KKNTP.
3. Bapak DR. H. Nur Sujak, M.Pd.I. selaku ketua LP3M STAIM yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan KKNTP.
4. Bapak Drs. Samsul Hadi, M.Pd, selaku Ketua Panitia penyelenggara
KKNTP 2015 yang telah memberikan berbagai bimbingan dan arahan.
5.
Bapak Ibnu Marsum, SH., M.Pd.I selaku Wakil Ketua Panitia
penyelenggara KKNTP 2015 yang telah memberikan berbagai bimbingan dan arahan.
6. Bapak Munirul Ikhwan, M.HI, selaku Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), yang telah bersedia mendampingi dan membimbing penulis selama KKNTP.
7. Bapak Camat Panekan beserta jajarannya yang telah memberikan
ijin tempat pelaksanaan KKNTP.
8.
Bapak Suharto selaku
Kepala Desa Sidowayah beserta perangkatnya yang telah memberikan ijin
tempat dan bantuannya dalam pelaksanaan KKNTP.
9.
Seluruh warga Desa Sidowayah, Kecamatan Panekan, Kabupaten
Magetan yang telah ikut serta dalam menyukseskan pelaksanaan KKNTP.
10.
Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang
telah ikut membantu suksesnya pelaksanaan dan penyusunan laporan KKNTP ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini
masih sangat jauh dari sempurna, namun demikian kami sadari pula bahwa apa yang
kami lakukan sudah merupakan usaha maksimal kami. Kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi
kesempurnaan laporan kedepannya.
Sepenuhnya kami meniscayai bahwa tidak ada perbaikan dan
kemajuan tanpa perubahan, walau tidak semua perubahan adalah kemajuan.
Akhirnya kami berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat
umumnya.
Magetan,
9 Mei 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ………………..……………………………………
HALAMAN
PERSETUJUAN……………………………………………
HALAMAN
PENGESAHAN…………………………………………….
KATA PENGANTAR ………………………………………....................
DAFTAR
ISI …………………………………..………………................
DAFTAR
LAMPIRAN…………………...………………………………
|
i
ii
iii
iv
vi
vii
|
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………..
B. Tujuan KKNTP ……………………………………………….
C.
Manfaat KKNTP ……………………………………………...
|
1
2
3
|
BAB II PROFIL DESA SIDOWAYAH
A. Sejarah Berdirinya Desa Sidowayah ……………………...............…
B. Keadaan Geografis Desa
Sidowayah ...…...............……………….....
C. Tugas dan Peranan setiap Komponen serta Struktur Organisasi Pemerintah Desa .................................................................................
D. Sumber Daya Manusia ..…………………….........……….........
|
|
BAB III KONTRIBUSI
MAHASISWA
A.
Kontribusi
kepada Masyarakat tempat KKNTP ……………….
1. Kontribusi Yang Bersifat Finansial …………………..……..
2. Kontribusi Yang Bersifat Non Finansial ...…………...……...
B.
Kontribusi Perguruan Tinggi …………………………….…....
1. Kegiatan Lainnya
………………..............…………..............
2. Data Calon
Potensial PPMB …………..…………….…….
|
|
BAB IV PENUTUP
|
|
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1.
Daftar Pengurus ……………………....…………...................
2.
Biodata Peserta KKN ……..………...........………….............
3.
Srtuktur
Pengurus KKN ……..…………....………….............
4.
Ati Logo
Kelompok 1 KKNTP Desa Sidowayah ……………
5.
Tata
Tertib ……..………………………………...…………..
6.
Jadwal Piket ……………...…………...........……...................
7.
Jadwal Memasak ……………………............…………..........
8.
Filenote,
Transect Hasil Observasi……………………...……
9.
Program
Kegiatan …………………………………………….
10. Buku Tamu ……………………............……………...............
11. Lembar Bimbingan ………….…………............……..............
12. Daftar Hadir Peserta KKN ……………………....………,.......
13. Jadwal Harian KKN ……………….…………………………
14. Jurnal Kegiatan ……………………............………….............
15. Dokumentasi Kegiatan ……………………............………......
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dari
kegiatan extra kampus yang meniscayakan untuk diikuti oleh semua siswa di
perguruan tinggi manapun, baik swasta maupun negeri tak terkecuali Sekolah
Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIM) Magetan. Tak pelak juga mengharuskan semua
mahasiswanya yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti kegiatan KKN.
Paradigma
baru diberbagai lini perguruan tinggi menuntut Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai
bentuk kegiatan pengabdian masyarakat juga harus menyesuaikan paradigma global,
utamanya dibidang pendidikan.
Sebagai
upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan UUD 1945, Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif
(STAIM) Magetan berusaha memberikan kontribusi pada upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa tersebut. Untuk meningkatkan pelanyanannya, STAI Ma’arif
Magetan selalu berbenah diri baik berupa kebijakan yang mengacu pada perbaikan
instuisi maupun kebijakan yang menyangkut akademik.
Sekolah
Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIM) Magetan merupakan satu-satunya Lembaga Pendidikan
Agama Islam di Kabupaten Magetan, sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tinggi
yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dan kesenian yang
bernafaskan Islam, yang memiliki tanggung jawab besar dalam mewujudkan dan
mensukseskan pembangunan nasional, terutama pembangunan dalam bidang agama,
mental spiritual, kesejahteraan sosial dan pendidikan, tanpa mengabaikan bidang
lainya.
Kuliah
Kerja Nyata Terpadu Partisipatoris Partisipatoris (KKNTP) sebagai salah satu
kegiatan selain bermakna sebagai pengabdian mahasiswa kepada masyarakat juga
sekaligus merupakan upaya perluasan akses, sehingga Sekolah Tinggi Agama Islam
Ma’arif (STAIM) Magetan diaharapkan kokoh berdiri dan berkibar serta luas
dikenal, sehingga eksistensinya semakin kuat dan diakui oleh masyarakat
terutama dilingkungan Kabupaten Magetan dan sekitarnya.
Lulusan
Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIM) Magetan diharapkan mampu menerapkan,
mengembangkan serta mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi yang
diperoleh selama di bangku kuliah. Sehingga mampu menjadi agen pembaruan,
pembawa perubahan serta pelopor dan pemimpin dalam perubahan masyarakat yang
informative dan komunikatif. Menuju masyarakat yang madani, dan peka terahadap
perubahan zaman.
Oleh
karena itu dalam proses pembentukan mahasiswa menjadi figur yang diidealkan
seperti di atas. Perubahan itu kemudian tidak hanya sekedar pada tataran
jargon, tetapi mengarah kepada pengutan kualitas. Salah satu pengutan kualitas
itu terletak itu terletak pada kemampuan Mahasiswa dalam melakukan proses
transformasi ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi kepada masyarakat.
Masyarakat
sebagai pusat simpul kegiatan KKN diharapkan mampu mengubah diri dengan
difasilitasi mahasiswa. Bukan mahasiswanya yang merubah pola pikir masyarakat,
akan tetapi dengan adanya KKN ini masyarakat tergerak dan aktif merubah diri
sendiri. Dengan berbagai pendekatan keilmuan serta kemampuan, keluwesan
mahasiswa dalam menyusup dan berbaur di masyarakat, sehingga KKN lebih berbasis
masyarakat. KKN seperti ini dikenal sebagai KKN Partisipatoris, mahasiswa
sebagai fasilitator harus memiliki kemampuan ideal dan tepat guna dalam
membangun komunikasi diberbagai lini kehidupan masyarakat. Proses pembentukan
karakter mahasiswa untuk menjadi figure yang diidealkan tentu sangat
diharapkan, tidak hanya pada tatanan jorgan, akan tetapi lebih mengarah pada
penguatan kwalitas. Salah satu diantaranya adalah kemampuan mahasiswa mwlakukan
komunikasi, transpormasi ilmu, pengetahuan, teknologi dan informasi kepada
masyarakat.
Sejalan
dengan hal tersebut di atas, maka KKN tahun 2015 sangat berbeda dengan KKN di
tahun sebelumnya. Hal ini merupakan bagian dari komitmen STAIM dalam memperbaiki system agar lebih
efisien dan efektif. KKN 2015 kita padukan dengan Partisipasi Pemenangan
Penerimaan Mahassiswa Baru (PPMB), dan oleh karenanya dinamakan ”Kuliah
Kerja Nyata Terpadu Partisipatoris (KKNTP)”. Yang pada tahun 2015 ini bertemakan
”Penguatan Fungsi dan dan Peran Kuliah Kerja Nyata Terpadu Partisipatoris
STAI Ma’arif Magetan Dalam Mendukung Perluasan Akses Pendidikan Tinggi”.
B.
TUJUAN KULIAH
KERJA NYATA TERPADU PARTISIPATORIS (KKNTP)
Tujuan KKNTP STAIM Magetan sebagai berikut :
1. Memperdalam pemahaman mahasiswa
tentang :
a. Kegunaan hasil pendidikannya dan
problem masyarakat terutama masyarakat pedesaan.
b. Tanggung jawab sarjana terhadap
masyarakat sehingga tumbuh saling pengertian dan saling membutuhkan.
2. Mendewasakan dan meningkatkan rasa
bertanggung jawab mahasiswa dalam hal cara berfikir yang interdisipliner.
3. Memberikan latihan dan pengalaman
dalam memecahkan problem kemasyarakatan secara langsung dan praktis.
4. Mengembangkan mutu ilmiah dengan
cakrawala pemikiran yang luas dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat yang difokuskan pada perluasan akses pendidikan
tinggi.
C. MANFAAT KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA TERPADU
PARTISIPATORIS (KKNTP)
Manfaat
dari kegiatan KKNTP adalah sebagai berikut :
1.
Bagi STAIM
a. Memperoleh informasi secara kongkrit
tentang kondisi obyektif lembaga profesi dan instansi terkait secara sosial
keagamaan masyarakat yang menjadi sasaran KKNTP.
b. Dapat mengaplikasikan berbagai
pemikiran pengembangan kelembagaan profesi pada tataran praktis operasional.
c. Dapat melatih mahasiswa dalam
mengembangkan cara berpikir interdisipliner.
d. Dapat meningkatkan usaha
pemberdayaan kelembagaan profesi dan kualitas sumber daya manusia.
2.
Bagi Pemerintah dan Masyarakat
a. Memperoleh kontribusi pemikiran baru
yang dapat digunakan dalam pengembangan kelembagaan.
b. Memperoleh sumbangan nyata dalam
bentuk partisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kelembagaan.
c. Membantu upaya pengembangan sumber
daya manusia Indonesia yang berkualitas.
3.
Bagi Mahasiswa
a. Memperoleh kesempatan
mengaplikasikan konsep-konsep yang diperoleh dalam bangku kuliah terhadap
masyarakat.
b. Mendidik mahasiswa untuk secara
bertanggung jawab mengatasi masalah-masalah yang berkembang di masyarakat.
c. Membangun kepekaan mahasiswa
terhadap situasi yang berkembang di masyarakat.
d. Melatih mengorganisasi ide,
membangun konsep dan menyusun redaksi yang dapat dipertanggung jawabkan yang
kemudian disusun dalam bentuk laporan.
BAB II
PROFIL DESA SIDOWAYAH
Menurut sumber yang di dapat, yang
babad pertama kali dan sebagai cikal bakal desa Sidowayah adalah orang dari
Jawa tengah, namun tidak diketahui dengan jelas siapa nama pendatang yang babad
tanah Sidowayah tersebut.
Konon pendatang dari Jawa Tengah
tersebut datang dan langsung babad hutan, mereka menemui banyak pohon-pohon
besar seperti pohon beringin, dan pohon tersebut namanya adalah pohon
sidowayah.
Oleh karena itu setelah daerah itu
terbuka untuk menjadi pemukiman, oleh para pendatang tersebut di beri nama
dengan Sidowayah, yaitu mengambil dari nama pohon besar yang banyak tumbuh di
daerah tersebut. Dan dalam perkembangan jaman nama itu terus di pakai menjadi
nama desa Sidowayah sampai sekarang.
Desa Sidowayah Kecamatan Panekan
Kabupaten Magetan ini terdiri dari beberapa dukuh, yaitu :
1.
WideI
2.
Wide II
3.
Setugu
4.
Simatan
5.
Ngancar
Menurut penuturan masyarakat sekitar
ada cerita yang berkaitan dengan 5 nama dusun tersebut:
1. Wide I dan
Wide II
Dusun
wide dahulunya bernama dusun Krajan. Sedang nama Wide ini di ambil dari tanaman
yang dulu banyak di tanam oleh penduduk daerah setempat, tanaman itu adalah uwi
(Ubi), dan hasil tanamanya uwi (ubi) nya besar - besar (jw. Gedhe-gedhe). uWIne
geDHE-gedhe.
2. Setugu
Nama
setugu karena di daerah tersebut di dahulu temukan sebuah batu seperti tugu,
maka daerah tersebut di namakan Setugu.
3. Simatan
Ditempat
ini ada tempat angker yang namanya Thong Gong (tempat penyimpanan alat musik
Gong ), konon alat musik gong ini milik makhluk halus sebangsa Jin dan sering
disewakan kepada penduduk sekitar. Kalau sedang tidak disewakan gong tersebut
akan berubah menjadi batu, dan tempat penyimpanannya di namakan thong gong, dan
di karenakan sering di adakan selamatan di thong gong ini maka penduduk sekitan
menamakan daerah tersebut SIMATAN
4. Ngancar
Dinamakan
Ngancar di karenakan walaupun tempatnya jauh dan sulit serta terpencil dari
dusun krajan yang namanya berubah menjadi wide namun komunikasinya tetap
lancar, maka daerah tersebut di namakan NGANCAR
Sedangkan nama-nama kepala Desa Sidowayah secara berturut-turut
yang diketahui adalah, sebagai berikut :
1.
Palang I
2.
Palang
3.
Palang III
4.
Tirto Leksono
5.
Gato
6.
Partodihardjo
7.
Mustahir
8.
Suparman (1943 – 1948) ini mengundurkan diri karena dipaksa
masuk PKI
9.
Kasmin (1948 – 1949
10.
Suparman (1949 – 1951) ini adalah Pjs Mantan Kades
11.
Hardjo Gembong (1951 – 1961)
12.
Hardjo Djuremi (1961 – 1981)
13.
So’im (1981 – 1992)
14.
Supardi (1992 – 2002) (2003 – 2008)
15.
Suharto (2008 – 2013), (2013 – Sekarang)
B.
KEADAAN GEOGRAFIS
DESA SIDOWAYAH
1.
PETA DESA
2.
LETAK
DESA SIDOWAYAH
Desa
Sidowayah terletak di Ujung Timur Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan. Desa ini
secara Geografis termasuk desa yang paling dekat dengan pusat kota Kota Magetan
dengan jarak tempuh sekitar 6 Km dengan lama tempuh sekitar 15 menit
mengendarai kendaraan bermotor. Desa ini terdiri dari 5 dukuh. Dukuh Wide I,
Wide II, Setugu, Simatan dan Ngancar yang meyoritas masyarakatnya beragama
islam.
Di
Desa Sidowayah terdapat banyak lembaga pendidikan formal maupun non formal.
Yang termasuk pendidikan formal diantaranya : SDN 1 Sidowayah, SDN 2 Sidowayah,
SDN 3 Sidowayah, MI Nurul Huda dan SMP Panca Bakti, RA Nurul Huda, TK Dharma Wanita 1, PAUD Cahaya Hati. Sedangkan
pendidikan yang non formal diantaranya : TPA Wide I, TPA AL Madani, Madin Nurul
Huda, TPA Ngancar, dan TPA Simatan.
3.
BATAS
– BATAS DESA SIDOWWAYAH
Batas
|
Desa/Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Banjarejo
|
Panekan
|
Sebalah Selatan
|
Wates
|
Panekan
|
Sebelah Timur
|
Botok
|
Karas
|
Sebelah Barat
|
Turi
|
Panekan
|
4.
LUAS
WILAYAH
Luas Wilayah Desa Menurut Penggunaannya
No
|
Penggunaan
|
Luas (Ha)
|
Keterangan
|
1
|
Pemukiman Umum
|
207,165
|
|
2
|
Pertanian Sawah
|
321,255
|
|
3
|
Untuk Bangunan :
|
||
1. Perkantoran
|
0,440
|
||
2. Sekolah
|
0,530
|
||
3. Pasar
|
0,30
|
||
4. Jalan
|
7,430
|
||
4
|
5. Pertokoan
|
0,78
|
|
5
|
Lapangan Sepak Bola
|
0,30
|
|
6
|
Lapangan Bola Volly
|
0,10
|
|
7
|
Makam/Sarehan
|
2,530
|
|
JUMLAH
|
538.358
|
C.
STRUKTUR
PEMERINTAHAN DESA SIDOWAYAH
1.
Struktur Perangkat desa Sidowayah
Tata
pemerintahan desa Sidowayah sesuai dengan peraturan otonomi daerah bahwa kepala
desa melaksanakan tugas dibantu oleh Lembaga Masyarakat Desa. Sebagai
penyeimbang dan sekaligus pengontrol pelaksanaan tata laksana desa dan segala
kebijakan desa, maka peran serta badan permusyawaratan desa ikut mewarnai dalam
kemajuan desa.
Dengan
demikian kepala desa tidak dapat bekerja sendirian dalam melaksanakan tugas
khususanya tata laksana pembangunan desa, kepala desa beserta perangkat desa juga harus harus
bekerja sama dengan LPM, BPD dan unsur-unsur yang lain, jadi harus ada
kesinambungan dan koordinasi yang baik antara pemerintah desa, LPM dan BPD guna mewujudkan kemajuan
pembangunan Desa Sidowayah. Berikut Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa Sidowayah.
Tabel
1 :
Struktur
Pemerintah Desa Sidowayah
2.
Biografi Perangkat desa Sidowayah Kec. Sidowayah
Tabel 2 : Biografi Perangkat Desa Sidowayah
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Pendidikan Terakhir
|
1
|
Suharto
|
Kepala Desa
|
Sarjana
|
2
|
Suminem
|
Sekretaris Desa
|
SMA
|
3
|
Sutini
|
UR. Administrasi
|
SMA
|
4
|
Deni
|
UR. Keuangan
|
SMA
|
5
|
Suyatno
|
UR. Umum
|
SMP
|
6
|
Sutini
|
Kamituwo I
|
SMA
|
7
|
Suwarni
|
Kamituwo IV
|
SMA
|
8
|
Sutrisno
|
Kamituwo V
|
SMA
|
9
|
Subandi
|
Jogoboyo
|
SMA
|
10
|
Samsudin
|
Modin
|
SMA
|
11
|
Suyatno
|
Modin
|
SMA
|
12
|
Suwanti
|
Kebayan
|
SMP
|
13
|
Saim
|
Kebayan
|
SMA
|
14
|
Yuhdi
|
Sambong
|
SMA
|
15
|
Wardi
|
Sambong
|
SMA
|
16
|
Nanang
|
Sambong
|
SMA
|
17
|
3. Daftar Anggota
BPD
Tabel
3 : Daftar Anggota BPD Desa Sidowayah
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Ismadi
|
Ketua
|
2
|
Susanto
|
Wakil Ketua
|
3
|
Warto
|
Sekretaris
|
4
|
Agus Widodo
|
Anggota
|
5
|
Tasrianto
|
Anggota
|
6
|
Murtini
|
Anggota
|
7
|
Suryanto
|
Anggota
|
8
|
Sutar
|
Anggota
|
9
|
Komari
|
Anggota
|
10
|
Lanjar
|
Anggota
|
11
|
Parno
|
Anggota
|
4. Daftar
Pengurus LPMD
Tabel
4 : Daftar Pengurus LPMD
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Argo Suluh P.
|
Ketua
|
2
|
Setu
|
Wakil Ketua
|
3
|
Widarso
|
Sekretaris
|
4
|
Purwati
|
Bendahara
|
5
|
Sriatun
|
Seksi Kesehatan
|
6
|
Karno
|
Seksi Pendidikan &Agama
|
7
|
Untung
|
Seksi Pemuda
|
8
|
Sarimin
|
Seksi Pembangunan
|
9
|
Bini
|
Seksi Keamanan
|
5. Daftar Ketua
RW
Tabel
5 : Daftar Ketua RW
No
|
Nama
|
Jabatan
|
1
|
Suyoto
|
Ketua RW 1
|
2
|
Sugito
|
Ketua RW 2
|
3
|
Suharto
|
Ketua RW 3
|
4
|
Sair
|
Ketua RW 4
|
5
|
Sarno
|
Ketua RW 5
|
6. Daftar Pengurus
PNPM
Tabel
6 : Daftar Pengurus PNPM
No
|
Nama
|
Alamat Rt/Rw
|
Jabatan
|
1
|
Sukanti
|
Simatan 01/04
|
KPMD 1
|
2
|
Supeno
|
Simatan 03/04
|
KPMD 2
|
3
|
Surat
|
Simatan 04/04
|
Bendahara PK
|
D.
TUGAS DAN PERAN SETIAP KOMPONEN DALAM ORGANISASI DI DESA SIDOWAYAH
1.
Tugas Dan Fungsi Lurah Desa
Kepala
Desa yang selanjutnlya disebut Lurah Desa adalah penduduk warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi
persyaratan dan diangkat sebagai penyelenggara dan penanggung jawab tugas utama
didalam bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dalam rangka
penyelenggaraan urusan pemerintah Desa, pemerintahan kabupaten dan pemerintahan
umum termasuk pembinaan ketentraman dan ketertiban.
a.
Tugas
dan Kewajiban Lurah Desa adalah :
1)
Memimpin
penylenggaraan pemerintah Desa.
2)
Membina
kehidupan kemasyarakatan Desa.
3)
Membina
perekonomian Desa.
4)
Memelihara
ketentraman Desa.
5)
Mendamaikan
perselisihan masyarakat di Desa.
6)
Mewakili
Desanya didalam dan diluar pengabdian dan dapat menunjukan kuasa hukumnya.
7)
Mengajukan
rancangan peraturan Desa dan bersama badan permusyawaratan Desa menetapkannya
sebagai peraturan Desa.
8)
Menjaga
kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang Di Desa yang bersangkutan.
b.
Untuk
Melaksanakan Tugas dan Kewajiban sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) lurah
Desa mempunnyai fungsi
1)
Pelaksanaan
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan rumah tangganya sendiri.
2)
Menggerakan
partisipasi masyarakat Desa.
3)
Pelaksanaan
tugas dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa.
4)
Pelaksaan
tugas pemerintahan desa dan pemerintahan kabupaten.
5)
Dan
pelaksanaan koordinasi jalannya pemeritahan, pembangunan dan pembinaan
kehidupan masyarakat Desa.
6)
pelaksanaan
urusan pemerintahan lainya yang tidak termasuk dalam tugas sesuatu instansi dan
tidak termasuk urusan rumah tangga Desanya sendiri.
c.
Untuk
Mandamaikan perselisihan sebagai mana yang di maksud pada ayat (2) lurah Desa
dapat dibantu oleh Lembaga Adat Desa.
d.
Segala
perselisihan yang telah didamikan oleh lurah desa bersifat mengikat pihak-
pihak yang berselisihan.
e.
Dalam
melaksanakan tugas dankuwajiban sebagaimana dimaksud didalam pasal (4) Lurah Desa
wajib bersikap dan bertindak adil, tidak diskriminatif dan mempersulit dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
f.
Lurah
Desa yang bersikap dan bertindak tidak adil, deskriminatif dan mempersulit
dalam memberikan pelayanan kepa masyarakat, BPD dapat mengususulkan
pemberhentian Lurah Desa setelah melalui teguran dan peringatan. Dalam
melaksanakan tugas dan kuwajibanya Luarah Desa bertanggung jawab kepada
masyarakat melalui BPD dan menyampaikan kepada Bupati dengan laporan mengenai
pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan Camat sekurang-kurangnya
sekali dalam 1 setahun.
2.
Tugas Dan Fungsi Carik
a.
Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan
laporan.
b.
Pelaksana laporan keuangan.
c.
Pelaksana administrasi pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
d.
Pelaksana tugas dan fungsi Lurah Desa apabila
Lurah Desa berhalangan.
e.
Pelaksana tugas-tugas yang di berikan oleh
Lurah Desa.
3.
Tugas Dan Fungsi Urusan Umum
a.
Menyelenggarakan
penyusunan pengadaan surat menyurat.
b.
Mengtatur
dan mengantar surat.
c.
Mengatur
rumah tangga kekretaria Desa.
d.
Menyimpan dan mengamankan arsip.
e.
Mengurus
pemeliharaan kendaraan dinas.
f.
Memberikan
saran kepada carik.
g.
Melaksanasanakan
tugas- tugas lain yang diberikan carik.
4.
Tugas Dan Fungsi Keuangan
a.
Mengelola
administrasi Desa.
b.
Menyiapkan
RAPBDES
c.
Pelaksanaan
tata pembukuan secara teratur.
d.
Pelaksanaan
tugas-tugas lain yang di berikan oleh carik.
5.
Tugas Dan Fungsi Urusan Administrasi
a.
Mempersiapkan
secara periodik progam dan keuenga.
b.
Mengurus
perkreditan desa.
c.
Membantu
kelancaran pendapatan desa.
d.
Melaksanakan
tugas-tugas lain yang diberikan carik.
6.
Tugas Dan Fungsi Kabayan
a.
Melaksanakan
pembinaan bidang seni budaya.
b.
Menyiapkan
sarana kegiatan generasi muda dan olahraga.
c.
Bersifat
pembinaan dibidang pariwisata.
d.
Pembinaan
bidang informasi dan tekomonikasi dan informasi.
e.
Pembinaan
peranan wanita
f.
Melaksanakan
tugas yang diberikan oleh lurah Desa
7.
Tugas Dan Fungsi Jogoboyo
a.
Melaksnakan
tugas bidang pemerintahan Desa.
b.
Pelaksanaan
pembinaan bidang politik.
c.
Membantu
meningkatkan keamanan dan ketertiban.
d.
Membantu
mengusahakan pegawasan tindak perjudian dan tindakan lain yang bersifat
berjudi, gelandangan, asusila, miras dan narkoba.
e.
Melaksanakan
tugas-tugas yang di berikan Lurah Desa.
8.
Tugas Dan Fungsi Modin
a.
Mengadakan
pencatatan pengurusan kematian serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
kematian, pendataan nikah, talak dan rujuk.
b.
Melaksanakan
bidang keagamaan.
c.
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan keluarga berencana.
d.
Membantu
mengatur pemberian batuan korban bencana alam.
e.
Mengadakan
usaha- usaha untuk menghimpun dana sosial untuk penderita cacat dll.
f.
Melaksanakan
tugas yang diberikan Lurah Desa.
9.
Tugas Dan Fungsi Sambong
a.
Melakasanakan
pembagian air.
b.
Memelihara
sarana dan prasarana jalan, jembatan, irigasi, dan gedung milik Desa.
c.
Memajukan
bidang pertanian dan perikanan.
d.
Melaksanakan
pembinaan bidang usaha industri rakyat.
e.
Membantu
usaha memajukan bidang usaha koprasi.
f.
Membantu
dan melestarikan linkungan hidup.
g.
Melaksanakan
tugas lain yang diberikan Lurah Desa.
10.
Tugas Dan Fungsi Kamituwo
a.
Melaksanakan
kegiatan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan serta ketentraman dan
ketertiban di wilayah kerjanya.
b.
Melaksanakan
perturan desa diwilayah kerjanya.
c.
Melaksanakan
kebijakan Lurah Desa.
11.
Tugas Dan Fungsi LPM
a.
Tugasnya :
Sebagai
kemitraan Desa dibidang perencanaan pelaksanaan dan pengendalian pembangunan
serta menggerakan partisipasi masyarakat serta aktif dan positif untuk
melaksanakan pembangunan secara terpadu, baik yang berasal dari berbagai
pemerintahan maupun gotong royong masyarakat.
b.
Fungsi LPM
adalah :
1)
Sebagai
wadah partisipasi masyarakat dalam merencanakan pembangunan.
2)
Menggali,
memanfaatkan potensi dan mengerahkan swdaya gotong – royong masyarakat untuk
pembangunan.
3)
Sebagai
wadah komunikasi antara pemerintah Desa dan Masyarakat serta antara warga
masyarakat itu sendiri.
4)
Meningkatkan
pengetahuan ketrampilan masyarakat.
5)
Membina
dan menggerakan potensi pemuda untuk pembangunan.
6)
Meningkatkan
peran perempuan dalam mewujudkan keluarga sejahtera.
12.
Tugas Dan Wewenang BPD
a.
Wewenang BPD
1)
Membentuk
panitia pemilihan.
2)
Memberikan
persetujuan atas pengangkatan atas perangkat Desa.
3)
Mengusulkan
pengangkatan dan pemberhentian Lurah Desa.
4)
Bersama
dangan Lurah Desa menetapkan peraturan Desa.
5)
Bersama
dengan Lurah Desa merancang anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
6)
Menampung
dan menindak lanjuti aspirasi masyarakat.
7)
Melaksanakan
pengawasan terhadap :
a)
Pelaksanaan
peraturan Desa.
b)
Pelaksanaan
keputusan Lurah.
c)
Pelaksanaan
APBDes.
d)
Kebijakan
Pemerintah Desa.
e)
Pelaksanaan
kerjasama antar Desa.
b.
Fungsi BPD
1) Mengayomi yaitu menjaga
kelestarian adat istiadat yang berkembang di Desa yang bersangkutan sepanjang
menunjang kelangsungan pembangunan.
2) Legislasi yaitu merumuskan dan
menetapkan peraturan desa bersama – sama pemerintah desa.
3) Pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa.
Anggaran pendapatan dan belanja desa
serta keputusan Lurah.
4) Menampung aspirasi masyarakat yaitu menangani dan menyalurkan aspirasi atau instansi yang berwenang.
c.
Hak dan Kewajiban BPD
1)
Hak- hak BPD :
Ø Meminta pertanggung jawaban Lurah.
Ø Menilai, menerima atau menolak pertanggung jawaban Lurah Desa.
Ø Meminta keterangan kepada pemerintah Desa.
Ø Mengadakan perubahan rancangan peraturan Desa.
Ø Menetapkan anggaran pendapatan belanja Desa.
Ø Menetapkan peraturan tata tertib.
2)
Kewajiban BPD :
Ø Mempertahankan dan memelihara keutuhan negara kesatuan Republik
Indonesia.
Ø Mengamalkan pancasila dan UUD 45 serta mentaati segala
peraturan perundang-undangan.
Ø Membina Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Ø Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Ø Memperhatikan dan menyalurkan aspirasi
E.
SUMBER DAYA MANUSIA DESA SIDOWAYAH
1.
Jumlah Penduduk
Tabel 6 :
Jumlah Penduduk berdasarkan agama
No.
|
Agama
|
Jumlah
|
1.
|
Islam
|
4491 Orang
|
2.
|
Kristen
|
-
|
3.
|
Katolik
|
-
|
4.
|
Hindu
|
-
|
5.
|
Budha
|
-
|
Jumlah
|
4491
Orang
|
2.
Data Penduduk Berdasarkan Usia
Tabel 7 : Jumlah Penduduk berdasarkan Usia
No.
|
Usia
|
Jumlah
|
Prosentase
|
1.
|
0 – 12 bulan
|
66 Orang
|
1,48 %
|
2.
|
1 – 5 tahun
|
420 Orang
|
9,36 %
|
3.
|
6 – 7 tahun
|
148 Orang
|
3,29 %
|
4.
|
8 – 18 tahun
|
608 Orang
|
13,56 %
|
5.
|
18 – 57 tahun
|
2353 Orang
|
52,35 %
|
6.
|
> 57 tahun
|
896 Orang
|
19,96 %
|
Jumlah
|
4491 Orang
|
100 %
|
3.
Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 8 : Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
No.
|
Mata Pencaharian
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
1.
|
Petani
|
462 Orang
|
492 Orang
|
2.
|
Buruh Tani
|
147 Orang
|
221 Orang
|
3.
|
Peternak
|
409 Orang
|
216 Orang
|
4.
|
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
|
15 Orang
|
16 Orang
|
5.
|
Pedagang Keliling
|
8 Orang
|
4 Orang
|
6.
|
TNI
|
7 Orang
|
-
|
7.
|
Polri
|
-
|
-
|
8.
|
Pengrajin Industri rumah tangga
|
12 Orang
|
7 Orang
|
9.
|
Pengusaha Kecil dan Menengah
|
6 Orang
|
-
|
10.
|
Karyawan perusahaan Pemerintah
|
17 Orang
|
22 Orang
|
11.
|
Sopir
|
19 Orang
|
-
|
4.
Tingkat Pendidikan Penduduk
Tabel 9 : Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan
No.
|
Pendidikan
|
Jumlah
|
1.
|
Penduduk usia 10 tahun keatas yang buta huruf
|
-
|
2.
|
Penduduk tidak tamat Sd / sederajat
|
-
|
3.
|
Penduduk tamat SD / sederajat
|
83 Orang
|
4.
|
Penduduk tamat SMP / sederajat
|
89 Orang
|
5.
|
Penduduk tidak tamat SMP / sederajat
|
-
|
6.
|
Penduduk tamat SMA / sederajat
|
53 Orang
|
7.
|
Penduduk tidak tamat SMA / sederajat
|
-
|
8.
|
Penduduk tamat diploma I/II/III
|
18 Orang
|
9.
|
Penduduk tamat S 1/Sarjana
|
24 Orang
|
5.
Kualitas Angkatan Kerja
Tabel 10 : Jumlah Penduduk berdasarkan Angkatan Kerja
No.
|
Pendidikan
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
1.
|
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang buta aksara dan huruf
|
7 Orang
|
12 Orang
|
2.
|
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tidak tamat SD
|
49 Orang
|
66 Orang
|
3.
|
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat SD
|
39 Orang
|
32 Orang
|
4.
|
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat SLTP
|
31 Orang
|
40 Orang
|
5.
|
Penduduk usia 18 - 56 tahun yang tamat SLTA
|
29 Orang
|
35 Orang
|
6.
|
Penduduk usia 18 - 56 tahun keatas yang tamat
perguruan tinggi
|
19 Orang
|
29 Orang
|
Jumlah
|
174 Orang
|
214 Orang
|
6.
Penduduk Cacat Fisik / Mental
Tabel 11 : Jumlah Penduduk berdasarkan Cacat Fisik / Mental
No
|
Cacat Fisik
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
1.
|
Tuna Rungu
|
2 Orang
|
1 Orang
|
2.
|
Tuna Wicara
|
2 Orang
|
3 Orang
|
3.
|
Tuna Netra
|
2 Orang
|
3 Orang
|
4.
|
Lumpuh
|
3 Orang
|
2 Orang
|
5.
|
Sumbing
|
1 Orang
|
-
|
6.
|
Cacat Kulit
|
2 Orang
|
1 Orang
|
7.
|
Idiot
|
1 Orang
|
1 Orang
|
8.
|
Stress
|
1 Orang
|
3 Orang
|
Jumlah
|
14 Orang
|
13 Orang
|
F.
POTENSI KELEMBAGAAN
1.
Lembaga Pendidikan
Tabel
12 : Jenis Lembaga Pendidikan Formal
No
|
Jenjang Pendidikan
|
Keterangan
|
Jumlah Lembaga
|
|
1.
|
Taman Kanak – Kanak/PAUD/RA
|
Ada
|
-
|
3
|
2.
|
SD/ sederajat
|
Ada
|
-
|
4
|
3.
|
SLTP / sederajat
|
Ada
|
-
|
1
|
4.
|
SLTA / sederajat
|
-
|
Tidak
|
-
|
2.
Lembaga Pendidikan Nonformal
Tabel
13 : Jenis Lembaga Pendidikan Nonformal
No
|
Jenjang Pendidikan
|
Keterangan
|
Jumlah Lembaga
|
|
1.
|
TPA / TPQ
|
Ada
|
-
|
6
|
2.
|
Madrasah Diniyah
|
Ada
|
-
|
1
|
3.
|
Pondok Pesantren
|
-
|
Tidak
|
-
|
3.
Lembaga Pemerintahan
Tabel 14 : Jenis Lembaga Pemerintahan
No
|
Nama Lembaga
|
Keterangan
|
1.
|
Kepala Desa
|
Ada
|
2.
|
Sekretaris Desa
|
Ada
|
3.
|
KAUR Pemerintaan
|
Ada
|
4.
|
KAUR Pembangunan
|
Ada
|
5.
|
KAUR Umum
|
Ada
|
6.
|
KAUR Keuangan
|
Ada
|
4.
Tingkat Pendidikan Aparat Desa
Tabel 15 : Tingkat Pendidikan Aparat Desa
No
|
Nama Lembaga
|
Keterangan
|
|||
SD
|
SLTP
|
SLTA
|
S-1
|
||
1.
|
Kepala Desa
|
√
|
|||
2.
|
Sekretaris Desa
|
√
|
|||
3.
|
KAUR Pemerintahan
|
√
|
|||
4.
|
KAUR Pembangunan
|
√
|
|||
5.
|
KAUR Umum
|
√
|
|||
6.
|
KAUR Keuangan
|
√
|
G.
MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
1.
Pertanian
Sebagian
besar wilayah desa Sidowayah digunakan untuk lahan pertanian dan mayoritas
petani menanam padi, karena dari luas seluruh wilayah desa sidowayah ini kurang
lebih 538.358 Ha/M2 merupakan lahan pertanian. Dalam setahun mereka
dapat memanen hasil tanaman padi mereka 2 kali.
2.
Peternakan
Peternakan
di desa sidowayah ini tergolong maju hal ini dilihat dari penduduk desa
sidowayah yang sebagian besar berprofesi sabagai Petani dan peternak. Adapun
komoditas yang dikembangkan di desa sidowayah ini adalah sapi, kerbau, kambing,
domba, ayam kampung, jenis ayam boiler dan bebek.
3.
Instansi Pemerintah Dan Swasta
Sebagian
masyarakat desa sidowayah ini sebagai pegawai negeri atau swasta sekitar 5 %
kabanyakan mereka menjadi guru, pegawai instansi pemerintah dan pegawai swasta
di beberapa instansi dan perusahaan.
H.
KONDISI SOSIAL MASYARAKAT
Berdasarkan
hasil transect yang dilakukan kelompok 1 KKNTP STAI Ma’arif Magetan tahun 2015
di Desa Sidowayah, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai kondisi sosial
masyarakat Desa Sidowayah dari berbagai sisi, antara lain :
1.
Keagamaan
Mayoritas
penduduk Desa Sidowayah memeluk agama Islam. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya jumlah masjid dan jumlah mushola yang hampir ada di setiap RT. Dan
rutinitas penduduk Desa Sidowayah dalam jama’ah yasinan yang ada di hampir
setiap RT, baik dikalangan bapak-bapak maupun ibu-ibu. Hal ini membuktikan
bahwa masyarakat Sidowayah masih memelihara syi’ar budaya islam, di dukung
adanya Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Madrasah Diniyah sebagai lembaga yang
akan mencetak generasi islami.
2.
Pendidikan
Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk kepribadian individu. Dengan
pendidikan seseorang bisa menjadi manusia yang seutuhnya (Insan Al-Kamil).
Kesadaran masyarakat Desa Sidowayah akan pentingnya pendidikan sudah cukup
tinggi, hal ini terbukti dengan adanya lembaga pendidikan yang ada di Desa
Sidowayah. Adapun sarana / lebaga pendidikan yang ada di Desa Sidowayah sebagai
berikut :
a.
Taman
Kanak-kanak / sederajat
1)
TK
Dharma Wanita 1
2)
PAUD
Cahaya Hati
3)
RA
Nurul huda
b.
Sekolah
Dasar (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
1)
SDN
1, 2 dan 3 Sidowayah
2)
MI
Nurul Huda
3)
SMP
Panca Bhakti
c.
Taman
Pendidikan Al – Qur’an/ Madrasah Diniyah
1)
TPA
2)
Madin
3.
Perekonomian
Kondisi
perekonomian masyarakat Desa Sidowayah tergolong mapan, hal ini berdasarkan
hasil observasi langsung yang dilakukan anggota kelompok 1 KKNTP STAI Ma’arif Magetan tahun 2015 dimana 80%
penduduknya berprofesi sebagai petani dan selebihnya berwirausaha diberbagai
bidang baik peternakan, perdagangan, home industry maupun penjual jasa.
4.
Kesehatan
Untuk
menjaga kondisi kesehatan penduduk Desa Sidowayah, pemerintah desa menyediakan
puskesmas pembantu tingkat desa (POSKESDES) yang melayani masalah kesehatan
masyarakat. Adapun upaya yang dilakukan di desa antara lain Posyandu yang
dilaksanakan setiap bulan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat.
5.
Organisasi Masyarakat
Organisasi
masyarakat Sidowayah cukup banyak. Organisasi masyarakat ini sangat besar
peranannya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Organisasi di desa ini
terbagi atas organisasi keagamaan dan organisasi sosial, adapun organisasi
keagamaan yang tumbuh dan berkembang di desa sidowayah antara lain :
a.
Nahdlatul
Ulama, Muhammadiyah dan Ormas lainnya
b.
Remaja
Masjid (REMAS)
c.
Jama’ah
Yasinan
Organisasi
– organisasi keagamaan tersebut dianggap mampu mempertahankan dan mewariskan
tradisi masyarakat, mengingat tradisi yang dijalankan tidak bertentangan dengan
budaya masyarakat jawa yang selama ini berkembang secara turun temurun.
Selain
organisasi keagamaan di desa Sidowayah organisasi sosial masyarakat yang
berhubungan langsung secara kelembagaan antara lain :
a.
BPD
(Badan Permusyawaratan Desa)
b.
PKK
(Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
c.
LPMD
(Lembaga Perusyawaratan Masyarakat Desa)
d.
Karang
Taruna
e.
Linmas
Organisasi
sosial tersebut masing-masing menjalankan fungsi dan peranan sesuai dengan
lingkup kegiatan masing-masing dan antar organisasi tersebut saling
berkoordinasi dan bekerjasama demi terwujudnya masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera demi keutuhan NKRI.
6.
Kebudayaan
Kebudayaan
adalah hasil cipta, karsa dan karya manusia. Setiap desa tentu mempunyai corak
yang berbeda satu dengan yang lain.
Menurut informasi yang kami dapat, di desa sidowayah dulunya pernah ada kesenian
reog dan campursari. Kedua kesenian ini dahulunya berkembang sangat baik di
desa sidowayah. Namun karena kemajuan jaman dan berkembangnya teknologi saat
ini yang berkembang begitu pesatnya semakin lama mengikis kesenian tersebut,
dan sekarang kesenian tersebut tinggallah nama. Selain kesenian reog dan
campursari ada kesenian islami hadroh yang Alhamdulillah masih bertahan sampai
saat ini yang masih berjalan di masjid, Mushola dan di TPA.
I. POTENSI – POTENSI DESA
1. Potensi Bidang Pertanian
Desa Sidowayah adalah Desa yang sangat
maju di bidang pertanian karena wilayahnya di dukung dengan banyaknya
sumber-sumber air yang sangat melimpah. Potensi-potensi bidang pertanian yang menjadi unggulan
adalah sebagai berikut :
Tanaman
Merah adalah jenis tanaman yang membutuhkan media tanam daerah yang kering namun lembab dan banyak
kandungan airnya. Karena kalau media
tanam becek tanaman bawang merah tidak bias hidup dengan bai, bahkan bias jadi
membusuk.
Benih
untuk budidaya tanaman bawang merah sangat mudah namun dengan kisaran harga
yang berfariasi bias didapatkan melalui pedagang bibit bawang merah yang banyak
sekali di daerah Panekan. Cara menanam tanaman bawang merah membutuhkan
beberapa langkah-langkah yang perlu untuk di perhatikan. Adapun langkah –
langkah penanamannya adalah seperti berikut :
1)
Cangkul tanah yang akan dibuat media atau bis dibajak tanpa
air.
2)
Taburi beberapa jenis pupuk (Kompos, Urea, dll)
3)
Buat petakan sawah menjadi gundukan seperti pematang
4)
Tancapkan benih
bawang merah pada gundukan.
5)
Jarak tanam + 20 x 20 cm.
Pemeliharaan tanaman Baawang Merah agar
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik maka harus melalui empat (4) tahapan
pemeliharaan, yaitu :
1)
Pengairan, Pengairan tanaman bawang merah tidak boleh terlalu sering.
karena jika terlalu banyak air akar tidak berkembang bahkan membusuk.
2)
Pemupukan, Pemupukan di lakukan diawal bersamaan dengan pembuatan
media tanam, setelah itu bila tanaman bawang merah sudah berumur 25 hari diberikan
pupuk tambahan secukuplnya.
3)
Penyiangan atau pembersihan, Penyiangan atau pembersihan dilakukan
apabila banyak tumbuh rumput dan gulma disekitar tanaman bawang merah, karena
akan mengganggu pertumbuahannya.
4)
Penyemprotan, Penyemprotan dilakukan beberapa kali. Untuk tahap awal
disemprot menggunakan pupuk daun, yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan
daun dan batangnya. Kemudian menggunakan menggunakan obat serangga/insektisida yang bisa di dapatkan di toko-toko obat
pertanian. ini dilakukan ketika tanaman
bawang merah terkena penyakit atau diserang hama.
Masa panen tanaman bawang merah akan
dilakukan bila sudah berumur antara 50 - 60 hari. Pemanenan dengan cara mencabut
tanaman secara keseluruhan sampai akar -
akarnya.
Pemasaran tanaman bawang merah cukup
mudah karena dapat dipasarkan di pasar-pasar atau didatangi langsung oleh
tengkulak/pedagang pemborong. Harga jual perkilo mencapai Rp 18.000 – 25.000,
namun begitu harga berubah sewaktu waktu tergantung situasi alam dan kondisi
pasaran.
Desa
Sidowayah termasuk desa yang banyak terdapat peternak-peternak yang berhasil
dan sukses bahkan berhasil mensuplei kebutuhan daerah lain. Adapun peternakan
yang ada di Desa Sidowayah adalah :
a.
Peternakan Ayam Petelur
Peternakan
ayam petelur banyak dan mudah sekali di temukan di Desa Sidowayah. Menurut
peternak ayam petelur yang berhasil di temui, beliau mengatakan bahwa untuk
bibit ayam di peroleh dengan membeli pada tempat penjualan bibit ayam. Harga
bibit ayam yang di jual rata-rata berharga 6.000,- sampai dengan 7.500,-. Untuk
bibit yang telah di beli kemudian diopen (penghangat) sampai umur 15 hari,
setelah berumur 2 bulan baru di masukkan dalam kandang yang bertingkat.
Kandang
ayam dibuat berbentuk seperti rumah kampung dengan beratap genting dengan
pinggiran bukan dari tembok tetapi berasal dari bambu yang di anyam tidak
terlalu rapat sehingga angin bisa masuk ke dalam kandang. Bentuk tempat ayam di
buat bersap dengan penyekat bambu.
Pada
umur + 5 bulan ayam akan mulai
bertelur dan bertahan sampai dengan umur 2 tahun. Setelah berumur 2 tahun ayam
sudah mulai berkurang dalam bertelur sehingga pada saat ini ayam di jual kepada
pedagang ayam potong.
Dalam
satu hari telur yang di hasilkan dengan memelihara ayam petelur sebanyak 3.000
ekor akan memperoleh telur + 1,5
kwintal dengan harga per kilonya berkisar antara Rp 15.000,- s.d 20.000,-.
Sapi
banyak di budidayakan oleh peternak sapi di wilayah Desa Sidowayah. Khususnya
sapi pedaging di Desa Sidowayah ada sekitar 50 keluarga yang membudidayakannya.
Masing-masing
keluarga tersebut rata-rata memiliki 2 ekor sampai 3 ekor sapi. Setiap penduduk
rata-rata beternak sapi hanya sebagai
pekerjaan sampingan, karena rata-rata mata pencaharian pokok penduduk
Desa Sidowayah adalah menjadi petani.
Pencarian makanan sapi tergolong sangat mudah di dapatkan
mengingat Desa Sidowayah adalah daerah
yang banyak tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan makanan ternak sapi.
Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam
pemeliharaan yaitu sapi yang gemuk dan sehat maka dalam pemeliharaan sapi perlu
melalui beberapa tahapan, yaitu :
1)
Pemilihan bibit
Dalam pemilihan bibit di usahakan sapi
pejantan yang sehat dengan fostur tubuh yang bagus dan tidak cacat dengan umur +
6 bulan, dan dari jenis yang unggul
seperti : Limousin, Sumatel, Brangus, dan PO.
2)
Kandang atau
tempat sapi
Dalam pemilihan kandang yang baik harus
memenuhi beberapa syarat, yaitu :
a)
Kandang harus
bersih dari kotoran
b)
Tempat pakan
harus tertata rapi
c)
Kandang tidak
becek atau licin
d)
Cahaya dan
penerangan mencukupi
e)
Makanan dan
minuman
Makanan sapi adalah jenis
tumbuh-tumbuhan seperti : Jerami, Rumput gajah, Daun ketela, serta
tumbuh-tumbuhan yang lain. Minuman yang
baik untuk sapi agar cepat gemuk adalah dari campuran bekatul dengan pasahan
ketela pohon yang di rebus setengah matang, yang di berikan pada masa
penggemukan yang biasanya dilakukan selama 4 bulan sebelum sapi siap untuk di
jual
3)
Pemeliharaan
Agar memperoleh sapi yang baik dan gemuk maka harus :
a)
Pemberian pakan
sehari 3 kali, pagi, siang, dan malam hari
b)
Pemberian
minuman sehari 1 kali pada jam 03.00 sore dengan menu campuran antara air, bekatul dan
singkong pohon yang telah di pasah dan di rebus setengah matang.
c)
Pembersihan
kandang di lakukan 2 kali sehari pagi dan sore.
d)
Pengobatan
biasanya di lakukan dengan cara melalui makanan berupa sentrat dan bisa juga
berupa pil atau lewat suntikan yang dilakukan oleh mantri hewan sekali dalam
waktu sebulan atau tergantung dengan kondisi sapi tersebut.
Penjualan sapi dilakukan setelah sapi
berumur sekitar 18 bulan. Kebanyakaan para peternak menjual sapi kepada para
pedagang sapi yang ada di pasar maupun kepada pedagang yang datang langsung ke
tempat peternak. Sapi yang berumur sekitar 18 bulan berkisar antara 10 – 15 juta tergantung pada
besar dan gemuknya sapi.
a. Home Industri Krupuk
Krupuk adalah makanan khas dan sudah
tidak asing lagi bagi kita. Bottom of FormCara Membuat Kerupuk Rambak Tapioka.
Selain kerupuk uyel atau yang sering disebut kerupuk putih (Bandung),
ada jenis kerupuk lainnya yang bisa dibilang sangat populer ditengah masyarakat
karena rasanya yang sangat gurih. Kerupuk seperti ini adalah kerupuk rambak tapioka yang juga
sering bisa kita temukan diwarung-warung dimana saja. Sesuai dengan namanya
tentu saja kerupuk rambak ini terbuat dari adonan tepung tapioka, karena
seperti kita tahu jika kerupuk rambak sendiri cukup beragam jenisnya. Kerupuk
rambak tapioka sangat cocok untuk camilan, namun selain dari pada itu juga
cocok untuk teman makan ketika kita makan nasi dengan aneka macam masakan,
sehingga akan membuat makan anda terasa lebih nikmat.
Jika
dilihat dari bentuknya pada umumnya kerupuk rambak tapioka berbentuk stik agak
persegi dan memanjang, namun selain itu ada juga yang berbentuk seperti
lembaran yang lebih lebar, dan ketika digigit akan terasa sangat renyah dan
gurih. Kerupuk rambak seperti ini bisa dibilang yang paling murah jika
dibandingkan dengan kerupuk rambak lainnya yang terbuat dari kulit. Hal ini
mungkin bahan baku untuk membuatnya lebih murah jika dibandingkan dengan bahan
baku dalam membuat kerupuk rambak kulit, namun jangan salah karena walaupun
harganya terbilang murah, rasanya tetap sangat nikmat yang tidak kalah dengan
kerupuk rambak jenis lainnya. Karena beberapa hal tersebut tidak heran memang
jika kalangan masyarakat dari segala lapisan pasti akan suka dengan kerupuk
ini. Sehingga produksi kerupuk rambak juga bisa dibilang sudah banyak tersebar
diberbagai daerah, karena banyaknya permintaan pasar akan kerupuk rambak
tapioka.
Namun
walaupun kerupuk rambak jenis ini bisa dengan mudah kita dapatkan
diwarung-warung, tidak ada salahnya mengetahui
proses pembuatanya. Seperti yang dilakukan oleh ibu kepala desa sidowayah.
Dengan ide kreatif dan cermat membaca peluang pasar sehingga beliau mengajak
beberapa ibu rumah tangga untuk memproduksi krupuk ini dalam skala rumah
tangga, dan hasilnya cukup bagus. Dengan modal yang ringan namun bisa
menghasilkan pundi pundi rupiah, yang bisa membantu meeringankan perekonomian keluarga.
Kami
diberikan kesempatan untuk belajar membuat krupuk bersama ibu kepala desa dan
beberapa warga sekitar. Oleh karena itu kesempatan kali ini kami akan sedikit
berbagi tentang cara membuat kerupuk rambak tapioka, produksi ibi-ibu warga
desa Sidowayah, Kecamatan Panekan. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan adalah ;
1)
1Kg tepung tapioca
2)
250 gram tepung terigu
3)
25 gram bawang putih
4)
25 gram gula pasir
5)
1 ons udang
6)
Garam dan ketumbar secukupnya penyedap rasa (Optional bila
suka)
Adapun
cara membuatnya cukup mudah namun perlu ketlatenan dan kesabaran, langkahnya
adalah sebagai berikut ;
1)
Haluskan semua bahan bumbunya.
2)
Campurkan tepung tapioka dan tepung terigu, kemudian
tuangkan air sedikit demi sedikit secukupnya sambil diaduk(kira-kira 1/2 liter
atau lebih) beserta bumbu halus dan aduk hingga merata.
3)
Jika sudah tuangkan kedalam cetakan baki plastik atau juga
bisa loyang, ratakan dengan ketebalan kira- kira 1cm saja.
4)
Kukuslah hingga matang kira-kira setengah jam.
5)
Jemurlah dibawah sinar matahari kira-kira setengah hingga
satu hari agar adonan tidak lembek.
6)
Potong-potong adonan kecil-kecil sesuai selera.
7)
Jika sudah Potongan adonan jemur kembali hingga benar-benar
kering.
8)
Jika sudah keriang maka tahap selanjutnya adalah menggoreng
hingga matang dan mengembang.
9)
Tiriskan dan simpan
dalam plastic yang kedap udara, agar tetap gurah dan tahan lama.
10)
Pengemasan dan pengepackan, nah krupuk rambak tapioca siap
dipasarkan.
Adapau sementara ini pemasaran krupuk
karya ibu-ibu warga desa Sidowayah ini baru di kawasan Kecamatan Panekan dan
sekitarnya. Belum banyak ibu-ibu yang menekuni home industri ini, karena
kurangnya pengetahuan dan prosesnya yang membutuhkan kesabaran.
Langganan:
Postingan (Atom)